Search This Blog

Wednesday, January 17, 2018

REFERAT KARSINOMA BULI-BULI



BAB I
PENDAHULUAN
Karsinoma buli/kandung kemih merupakan suatu penyakit keganasan yang mana sel-sel yang melapisi kandung kemih kehilangan kemampuan dalam mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel-selnya. Suatu pertumbuhan yang abnormal ini akan menghasilkan suatu kelompok sel-sel yang kemudian membentuk tumor. Karsinoma buli merupakan suatu keganasan di bidang urologi yang banyak ditemui.1
Berdasarkan American Cancer Society (ACS) terdapat sekitar 63.210 kasus karsinoma buli di Amerika serikat pada tahun 2005 dan 12.700 diantaranya meninggal akibat penyakit ini.1
Kanker buli termasuk dalam 10 besar daftar keganasan pada pria di Indonesia, dengan peningkatan angka insiden sebesar 15% per tahun pada dekade terakhir. Di Indonesia, mayoritas kasus kanker buli merupakan jenis karsinoma sel transisional (KST) yang besarnya 78,8% dari seluruh kasus tumor buli.4 Menurut data Globocan 2008, kanker buli merupakan jenis kanker dengan jumlah insiden kesebelas tertingggi di seluruh dunia, dengan angka insiden ASR (W) 5,3 per 100.000.2
Karsinoma buli-buli merupakan kanker yang kebanyakan terjadi pada laki-laki dengan predileksi usia 50-70 tahun. Penyebabnya hingga saat ini kebanyakan belum jelas namun terdapat faktor terkait yang saat ini umum diakui yakni lingkungan dan pekerjaan, merokok, metabolism, serta faktor lain seperti iritasi dan infeksi.2,5
Tumor ganas kandung kemih sekitar 90% adalah karsinoma sel transisional. Kurang lebih 10% berupa karsinoma skuamosa, dan jarang sekali adenokarsinoma yang berasal dari jaringan urakus. Karsinoma kandung kemih dapat papiler, noduler, ulseratif atau infiltrative.3
Karsinoma buli-buli yang masih dini merupakan tumor superfisial. Tumor ini lama kelamaan dapat mengadakan infiltarasi ke lamina propria, otot dan lemak perivesika yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitarnya.2
Di samping itu tumor dapat menyebar secara limfogen maupun hematogen. Penyebaran limfogen menuju kelenjar limfe perivesika, obturator, iliaka eksterna, dan iliaka komunis sedangkan penyebaran hematogen paling sering ke hepar, paru-paru, dan tulang.2

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Anatomi
Buli-buli atau kandung kemih adalah sebuah organ tubuh yang menyerupai sebuah ‘kantung’ dalam pelvis yang menyimpan urin yang diproduksi ginjal. Urin dialirkan ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Kandung kemih dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu :2
·         Epitelium, bagian transisional dari epitel yang menjadi asal datangnya sel kanker
·         Lamina propria, lapisan yang terletak di bawah epitelium
·         Otot destrusor, lapisan otot yang tebal dan dalam terdiri dari lapisan-lapisan otot halus yang membentuk lapisan dinding otot kandung kemih
·        



Jaringan perivesikel lembut, lapisan terluar yang terdiri dari lemak, jaringan-jaringan, dan pembuluh darah.2
Gambar 1 . Anatomi Vesika Urinaria6
Buli-buli sendiri merupakan organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot destrusor yang saling beranyaman. Di sebelah dalam adalah otot sirkuler, di tengah merupakan otot longitudinal, dan paling luar merupakan otot sirkuler. Mukosa buli-buli terdiri atas sel-sel transisional yang sama seperti mukosa-mukosa pada pelvis renalis, ureter, dan uretra posterior. Pada dasar buli-buli kedua muara uretra dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum buli-buli.2
Secara anatomic bentuk buli-buli terdiri atas 3 permukaan, yaitu : permukaan superior yang berbatas dengan rongga peritoneum, dua permukaan inferiolateral, dan permukaan posterior. Permukaan superior adalah merupakan lokus minoris (daerah terlemah) dinding buli-buli.2
Buli-buli berfungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Dalam menampung urine, buli-buli mempunyai kapasitas maksimal, yang volumenya untuk orang dewasa kurang lebih adalah 300-450 ml, sedangkan kapasitas buli-buli pada anak-anak menurut formula dari koff adalah : kapasitas buli-buli = {Umur (tahun) + 2 } x 30 ml.2
Pada saat kosong, buli-buli terletak di belakang simfisis pubis dan pada saat penuh berada di atas simfisis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi.2
Buli-buli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada saraf aferen dan menyebabkan aktivitas pusat miksi di medulla spinalis segmen sakral S2-4. Hal ini akan menyebabkan kontraksi otot destrusor, terbukanya leher buli-buli dan relaksasi sfingter uretra sehingga terjadilah proses miksi.2
B.     Definisi
Karsinoma buli/kandung kemih merupakan suatu penyakit keganasan yang mana sel-sel yang melapisi kandung kemih kehilangan kemampuan dalam mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel-selnya. Suatu pertumbuhan yang abnormal ini akan menghasilkan suatu kelompok sel-sel yang kemudian membentuk tumor.1
C.    Epidemiologi
Karsinoma buli-buli adalah tumor yang paling umum dari sistem saluran kemih. Diperkirakan ada  68.810 kasus baru yang telah didiagnosa dan 14.100 kematian disebabkan oleh kanker kandung kemih di Amerika Serikat pada tahun 2008. Insiden tertinggi pada decade ke enam dan ke tujuh kehidupan.8
Resiko terkena untuk pria adalah 3,4% dan untuk wanita 1,2 %. Tingkat kanker kandung kemih hampir empat kali lebih tinggi pada pria daripada wanita dan dua kali lebih tinggi pada kulit putih di bandingkan orang kulit hitam.8
Tumor ganas kandung kemih sekitar 90% adalah karsinoma sel transisional. Kurang lebih 10% berupa karsinoma skuamosa, dan jarang sekali adenokarsinoma yang berasal dari jaringan urakus. Karsinoma kandung kemih dapat papiler, noduler, ulseratif atau infiltrative.3
D.    Klasifikasi
Tumor buli terdapat dalam bentuk papiler, tumor non invasive (in situ), noduler (infiltratif) atau campuran antara bentuk papiler dan infiltratif.2,5,9
Ada tiga subtipe dari kanker kandung kemih:
1. Transisi sel atau urothelial carcinoma
Jenis kanker yang biasanya terjadi dalam sistem kemih. Kanker yang berasal dari sel-sel transisional pada lapisan jaringan terdalam pada kandung kemih. Kanker ini merupakan tipe sel yang paling umum.10 Tumor ini biasaannya berbentuk papiler, lesi eksofitik, sessile, atau ulcerasi. Carcinoma in situ berbentuk datar (non papiler anaplastic), sel-sel membesar dan nucleus tampak jelas. Dapat terjadi dekat atau jauh dari lesi oksofitik, dapat juga fokal atau difuse. Karsinoma uretelial datar adalah tumor yang sangat agresif dan bertumbuh lebih cepat dari tumor papilari.2,9
2. Squamous cell carcinoma
Kanker yang berkembang dari sel-sel squamous (jenis sel epitel yang ditemukan di banyak lokasi tubuh), yang berbentuk tipis, sel datar yang dapat terbentuk dalam kandung kemih setelah infeksi atau iritasi jangka panjang.10
3. Adenocarcinoma
Kanker dari epitel yang berasal dari jaringan kelenjar. Kanker yang muncul dari sel kelenjar (sekresi) yang dapat terbentuk di kandung kemih setelah iritasi dan peradangan jangka panjang.10

Untuk keperluan staging, sistem klasifikasi yang digunakan adalah TNM (Tumor,Node, Metastases) Tahun 2002 yang telah diakui oleh UICC (Union International Contre le Cancer) dan digunakan secara luas.2
Gambar 2. TNM Staging Ca Buli-Buli11
Ta  : Cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak dapat dilakukan
Tis : Carsinoma in situ (pre invasive ca)
T2  : Ada indurasi daripada dinding buli-buli
T3  : Indurasi atau massa nodular yang bergerak bebas dapat diraba di buli-buli
T3a: Invasi otot yang lebih dalam
T3b: Perluasan lewat dinding buli-buli
T4  : Tumor sudah melewati struktur sebelahnya
T4a: Tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus , atau vagina
T4b: Tumor sudah melekat pada dinding pelvis atau infiltrasi ke dalam abdomen
N0 : Tanpa tanda-tanda pembesaran kelenjar lympe regional
N1 : Pembesaran tunggal kelenjar lymfe regional yang homolateral
N2 : Pembesaran kontralateral atau bilateral atau kelenjar lymfe regional yang multiple tidak lebih dari 5 cm
N3 :  Metastasis ke kelenjar lymfe > 5 cm
M0 :  Tidak ada metastasis jauh
M1 : Adanya metastasis jauh12
E.     Etiologi
Keganasan buli-buli ini terjadi karena induksi bahan karsinogen yang banyak terdapat di sekitar kita. Beberapa faktor resiko yang mempermudah seseorang menderita karsinoma buli-buli adalah :2
·         Aromatic amines, yang banyak digunakan oleh industri percetakan, besi, aluminium, cat, gas dan pengolahan tar.
·         Rokok
·         Kopi     
·         Pemanis buatan
·         Infeksi kronis (bakteri, virus, jamur ataupun parasit)
·         Analgesik yang berlebihan (phenacetin)
·         Radiasi pelvis2
F.     Patogenesis
      Karsinoma buli merupakan 2 % dari seluruh keganasan, dan merupakan keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenitalia setelah karsinoma prostat. Tumor ini dua kali lebih sering menyerang pria daripada wanita. Di daerah industry kejadian tumor ini meningkat tajam.2
      Karsinoma buli buli yang masih dini merupakan tumor superfisial. Tumor ini lama kelamaan dapat mengadakan infitrasi ke lamina propria, otot, dan lemak perivesika yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitarnnya.2,5,9
      Di samping itu tumor ini dapat menyebar secara limfogen maupun hematogen. Penyebaran limfogen menuju kapiler limfe, perivesika, obturator, iliaka eksterna, dan iliaka kommunis. Penyebaran hematogen paling sering ke hepar, paru-paru dan tulang2
G.    Diagnosis
1. Pemeriksaan Klinis
Gejala klinis yang dapat ditimbulkan dari suatu karsinoma buli antara lain: darah pada urin (hematuria makroskopis atau hematuria mikroskopis), nyeri saat proses mengeluarkan urin (disuria) , urgensi, frenkuensi, nyeri pada daerah pelvis atau pinggang, hematuria dapat menimbulkan retensi bekuan darah sehingga pasien datang dengan meminta pertolongan karena tidak dapat miksi. 2,7
Pemeriksaan per-rektal atau vaginal. Hal ini berguna untuk memeriksa keberadaan tumor dengan ukuran yang cukup  besar. Pemeriksaan palpasi bimanual sangat berguna  untuk menentukan infiltrasi.  Palpasi bimanual dikerjakan dengan narkose umum (supaya otot buli-buli relaks)  pada saat sebelum dan sesudah reseksi tumor TUR Buli. 7
2.      Pemeriksaan Radiologi
a)      Foto X ray Abdomen
Description: https://www.med-ed.virginia.edu/courses/rad/gu/bladder/Images/bladdermassivp.jpg
Gambar 1.1. Foto IVP konvensional dalam fase ekskretoris13
Pada gambar 1.1 menunjukkan defek pengisian massa (filling defect) yang diuraikan dengan kontras ekskresi di kandung kemih (panah). Ini adalah karsinoma kandung kemih yang besar. Diagnosis bandingnya meliputi tumor, bekuan darah, fungus ball. Sistoskopi diperlukan untuk evaluasi lebih lanjut.13
Description: https://dokterkecil.files.wordpress.com/2008/11/fpa-uiv-massa-buli-editan.jpg
Gambar 1.2. Gambar IVP penderita pada menit ke 6014
Dari gambar 1.2 yaitu seorang laki-laki 65 tahun datang ke RS dengan keluhan sakit saat kencing. Pada pemeriksaan fisik pada regio suprapubik teraba massa dengan konsistensi keras, berukuran 3 x 3 x 1 cm, permukaan tidak rata, batas tidak tegas, nyeri tekan (-). Dan didapatkan nyeri ketok di regio CVA (Costo-Vertebra Angle) kiri. Dari pemeriksaan IVP penderita, tampak filling defect dengan tepi iregular pada lateral kiri Vesika Urinaria dan juga terlihat gambaran flattening kaliks minor pada ginjal kanan maupun kiri, yang disertai pelebaran pelvis renis pada ginjal kiri. Sementara ureter kiri tampak melebar sampai ke ureteropevico junction dan kinking setinggi vertebra lumbal 4.14


b)      Ultrasonografi

Gambar 2.1. Foto
ultrasound aksial pasien dengan papiler
Karsinoma menunjukkan massa proyektil di
dinding kiri kandung kemih
(panah)
15


Gambar 2.2. Foto
ultrasound transrectal  memperlihatkan bagaimana
 lesi basal (panah)
yang terlihat dengan baik
pada USG transrectal. Dalam hal ini massa terbukti  merupakan karsinoma sel transisi.16



c)CT Scan
Description: An external file that holds a picture, illustration, etc.
Object name is ci11001709.jpg
Gambar 3.1. Seorang pria berusia 53 tahun dengan hematuria berat dan karsinoma urothelial. Gambaran koronal dari fase ekskretoris CT urogram menunjukkan penebalan dinding nodul multifokal (panah) yang melibatkan sebagian besar kandung kemih, dan menyebabkan hidronefrosis dan hidroureter bilateral (panah). Biopsi sistoskopi menunjukkan karsinoma urothelial. Bedah patologi pada kistektomi menunjukkan adanya karsinoma urothelial kelas tinggi multifokal.17

a
 
b
 





Description: https://www.med-ed.virginia.edu/courses/rad/gu/bladder/Images/bladdermass1.jpg
Description: https://www.med-ed.virginia.edu/courses/rad/gu/bladder/Images/plaquelike_bladder_mass04.jpg

Gambar 3.2. (a) CT scan tanpa kontras pada pelvis menunjukkan penebalan infiltratif fokal dari dinding kandung kemih posterolateral (panah). Sistitis fokal dapat memberikan tampilan yang serupa, namun dalam kasus ini, cystoscopy dengan biopsi mengkonfirmasi bahwa ini adalah TCCA dari kandung kemih. (b) CT scan dengan kontras menunjukkan massa infiltrasi menebal dinding kandung kemih dan menghalangi kedua ureter (panah) menghasilkan hydroureter bilateral dan hidronefrosis.13

Gambar 3.3.
Sagittal (kiri) and coronal (kanan)15
                Pada Gambar 3.3 menunjukkan Gambar CT yang direkonstruksi menunjukkan banyak, lesi tumor yang memperkuat proyektil di kandung kemih (panah). Kantung kemih harus cukup penuh dan membesar untuk evaluasi lesi yang tepat.15
d)     MRI

Gambar 4.1. Karsinoma papillary urothelial11
                Karsinoma urothelial papiler (stadium Ta) pada pria berusia 76 tahun. (A) Pada CT scan yang diperoleh dengan injeksi bahan bolus split-bolus untuk mendapatkan gambar fase urografi yang dinamis, yang belum dapat memperlihatkan adanya tumor. Belum bisa membedakan tumor dari otot detrusor. (B) gambar MR T2  aksial dengan resolusi tinggi menunjukkan tumor kandung kemih multifokal (panah hitam). Perhatikan artefak pergeseran kimiawi, yang tampak sebagai garis gelap yang menebal di sepanjang dinding kandung kemih lateral (otot detrusor) (panah) dan garis tipis tipis yang nyaris tak terlihat di sisi kontralateral (panah putih). (C) Pada gambar axial tiga dimensi (3D) gradien-echo (RE) yang diambil 20 detik setelah injeksi bahan kontras, tumor kandung kemih multifokal menunjukkan peningkatan yang intens (panah kepala), tidak seperti lapisan otot (panah). (D) Gambar aksial 3D GRE diperoleh 60 detik setelah pemeberian bahan kontras menunjukkan peningkatan yang tertunda dari lapisan otot (panah). Arrowhead = tumor.11
e)PET/CT

Gambar 5.1.
Tumor kandung kemih dengan kontras tracer di dinding kandung kemih posterior lateral kanan seperti yang divisualisasikan oleh 11Choline-PET / CT. Perhatikan bahwa ada delineasi lumen tumor dan kandung kemih yang sangat baik karena fakta bahwa 11C-Kolin biasanya tidak diekskresikan oleh urin (A: sekumpulan data terlarut). Namun, detail anatomis lebih unggul pada bagian CT yang disempurnakan dari PET / CT (B). Perhatikan tumor hipervaskularisasi yang melibatkan lubang ureter kanan dengan dilatasi berturut-turut dari ureter kanan.18

H.    Diagnosa Banding
1. Adenokarsinoma Ginjal
Adenokarsinoma ginjal atau karsinoma sel ginjal sering disebut juga tumor Grawitz. Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang bersal dari tubulus proksimal ginjal. Merupakan 3% dari tumor ganas pada orang dewasa dan biasanya ditemukan pada umur 40-70 tahun. Insiden pada lelaki lebih sering daripada perempuan.3
Tanda dan gejala tumor Grawitz dapat bervariasi. Trias klasik yaitu hematuria makroskopik, nyeri pinggang, dan massa di daerah ginjal ternyata tidak selalu ditemukan. Kalau ditemukan massa di daerah ginjal biasannya tumor sudah  lanjut. Hematuria merupakan tanda yang paling sering ditemukan yang tidak selalu tanpa nyeri. Nyeri timbul karena peregangan samping ginjal, adanya bekuan darah yang turun melalui ureter yang menimbulkan kolik ureter. Massa pada ginjal merupakan keluhan kedua setelah hematuria. Anemia dan tanda metastasis jauh di paru seperti batuk dan nyeri pada metastasis tulang, ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut.3
·  
a
 
b
 
Gambaran Radiologi
Gambar 1. (a) Kalsifikasi di RCC pada wanita berusia 56 tahun. foto Anteroposterior kuadran kiri atas menunjukkan kalsifikasi tidak teratur (panah) memanjang , dan memproyeksikan lebih ke bagian bawah ginjal kiri. Pola ini sangat mengkhawatirkan bagi RCC. (b) Pemeriksaan CT scan dengan pasien yang sama menunjukkan RCC besar dan padat (kiri) ginjal kiri. Massa mengandung banyak kalsifikasi yang sesuai dengan yang terlihat pada foto abdomen.19

Gambar 2.
Karsinoma sel ginjal pada pria berusia 55 tahun. Gambar USG aksial  menunjukkan massa ginjal kanan ekspansif (panah). Massa ini sedikit hiperechoic dan heterogen dibandingkan dengan parenkim ginjal normal. Gambaran ini khas dari kebanyakan RCC.19

Description: Figure
Gambar 3. Gambar MR T1 Axial yang diperoleh selama fase kortikomedullary menunjukkan peningkatan homogen, hipervaskuler clear cell RCC (panah).20

2.Benign Prostat Hipertrofi
Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli dan membungkus uretra posterior. Bila mengalami pembesaran, organ ini membuntu uretra pars prostatikadan menyebabkan terhambatnya aliran urine keluar dari buli-buli. Pada usia lanjut beberapa pria mengalami pembesaran prostat benign. Keadaan ini dialami oleh 50% pria yang berusia 60 tahun dan kurang lebih 80% pria berusia 80 tahun.2
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinnya hipertrofi prostat, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hipertrofi prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses aging (penuaan).2
Obstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih di luar saluran kemih . keluhan pada saluran kemih bawah terdiri atas gejala obstruksi dan gejala iritatif. Gejala obstruksi berupa pancaran miksi lemah, miksi tidak puas, menetes setelah miksi , dan intermitensi. Gejala iritatif berupa urgensi, nokturi, disuri.2
Keluhan akibat penyulit hipertrofi prostat pada saluran kemih bagian atas berupa gejala obstruksi antara lain nyeri pinggang, benjolan di pinggang (yang merupakan tanda dari hidronefrosis), atau demam yang merupakan tanda dari infeksi.2
·      Gambaran Radiologi
        Foto polos perut berguna untuk mencari adanya batu opak di saluran kemih, adanya batu prostat dan kadangkala dapat menunjukkan bayangan buli-buli yang penuh terisi urine, yang merupakan tanda dari suatu retensi urine.2

        Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_HUUkygwSiEHSR2ItjxWhmnF2yhyphenhyphenwA5yhNPuu-tdMpnLK_ShCkL4FaQQVEFaJf34DjhElUbPg1x6Hxiyma1A6O27MLIuEo_quErKVRBKA4Rg6jy8OSeLZzU9SP4keA7-1X5mpIpgqrzjv/s320/b.png
Gambar 1. Tampak “Fish Hook appearance”(di tandai dengan anak panah)  pada distal ureter dari pembesaran prostat dan elevasi trigone yang biasannya pada BPH.21
Pemeriksaan IVP dapat menerangkan kemungkinan adanya : (1) kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureter atau hidronefrosis, (2) memperkirakan besarnya kelenjar prostat yang ditunjukkan oleh adanya indentasi prostat (pendesakan buli-buli oleh kelenjar prostat) atau ureter disebelah distal yang berbentuk seperti mata kail atau hooked fish, dan (3) penyulit yang terjadi pada buli-buli yaitu adanya trabekulasi, divertikel atau sakulasi buli-buli.2
Description: Benign prostatic hyperplasia






Gambar 2.  Pasien pria 80 thn dengan gejala saluran kemih bagian bawah (LUTS). Gambar USG transabdominal menunjukkan pembesaran yang intravesikal jelas dari  pembesaran lobus median prostat. Gambaran ultrasound trans-rectal pasca buang air menunjukkan) volume sisa urin yang besar (303 cc) (lebih dari 40 cc tidak normal).22

Description: • Fig GU 40-16 Benign prostatic hypertrophy. CT
scan shows a large, smooth, lobular mass
bulging into the base of the blad...
Gambar 3. CT scan menunjukkan massa lobular yang besar dan halus menggembung ke dasar kandung kemih (panah). Meski berukuran besar, 'massa' ini terbukti hipertrofi jinak dari prostat.23

Description: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/corecgi/tileshop/tileshop.fcgi?p=PMC3&id=467800&s=60&r=1&c=1
Gambar 4. Gambar MRI Sagittal T2 (a) pria 56 tahun dengan tipe 1 BPH menunjukkan pembesaran zona transisi (panah). Perhatikan pada bagian posterior tampak perpindahan uretra (panah) karena nodul BPH. Gambar MRI aksial T2 (b) menunjukkan pembesaran zona transisi dengan nodul BPH bilateral (panah).24

3.Batu Ginjal
        Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan salah satu penyakit ginjal, dimana ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik yang merupakan penyebab terbanyak kelainan saluran kemih. Secara garis besar pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu umur, jenis kelamin, dan keturunan, sedangkan faktor ekstrinsik yaitu kondisi geografis, iklim, kebiasaan makan, zat yang terkandung dalam urin, pekerjaan, dan sebagainya.25
Faktor risiko nefrolitiasis (batu ginjal) umumnya biasanya karena adanya riwayat batu di usia muda, riwayat batu pada keluarga, ada penyakit asam urat, kondisi medis local dan sistemik, predisposisi genetik, dan komposisi urin itu sendiri. Komposisi urin menentukan pembentukan batu berdasarkan tiga faktor, berlebihnya komponen pembentukan batu, jumlah komponen penghambat pembentukan batu (seperti sitrat, glikosaminoglikan) atau pemicu (seperti natrium, urat). Anatomis traktus anatomis juga turut menentukan kecendrungan pembentukan batu.26
Penderita nefrolitiasis sering mendapatkan keluhan rasa nyeri pada pinggang ke arah bawah dan depan. Nyeri dapat bersifat kolik atau non kolik. Nyeri dapat menetap dan terasa sangat hebat. Mual dan muntah sering hadir, namun demam jarang di jumpai pada penderita. Dapat juga muncul adanya bruto atau mikrohematuria.26
·         Gambaran Radiologi
Adanya batu radioopaq yang akan terlihat putih karena densitas batu lebih tinggi daripada jaringan di sekitarnya. Gambaran adanya batu radioopaq ini menunjukkan adanya batu kalsium oksalat atau batu kalsium fosfat. Sedangkan batu urat jika dilakukan FPA akan Nampak sebagai batu radioluscent.26
Description: https://images.radiopaedia.org/images/627352/b1fefcfa0e627c9c9be352314c58f5_jumbo.jpg
Gambar 1. Tampak gambaran radiopak pada bagian bawah ginjal27
Description: https://images.radiopaedia.org/images/493219/c6e800baf703e7a30df7a7fbdec105_big_gallery.jpg
Gambar 2. Pelvis renalis
kanan dengan kalkulus pada pelvis ginjal. Pasokan darah dari pembuluh darah iliaka kanan. Kalkulus pada pelvis ranalis.28


Description: https://images.radiopaedia.org/images/2072412/215b28aca9157cd0087ac335c23576_big_gallery.jpg
Gambar 3. CT scan Axial non kontras tampak
Batu urat kanan atas berhubungan dengan perubahan hidro-uretero-nephrotic yang tepat.28

Gambar 4.
Gambar Coronary HASTE MRI dengan jelas menggambarkan batu hypointense (panah) dengan latar belakang hiperintense urin.29 .
I.       Penatalaksanaan
Tindakan yang pertama kali dilakukan pada pasien karsinoma buli-buli adalah reseksi buli-buli transuretra atau TUR buli-buli. Pada tindakan ini dapat ditentukan luas infiltrasi tumor. Terapi selanjutnya tergantung pada stadiumnya, antara lain :2
Stadium
Tindakan
Superfisial
(stadium 0-A
TUR Buli/Fulgurasi
Instilasi intravesika
Invasif
(Stadium B-C-D1)
TUR Buli
Sistektomi/radiasi
Metastasis
(Stadium D2)
Adjuvantivus kemoterapi
Radiasi paliatif

J.      Prognosis
Tumor superfisial yang berdiferensiasi baik dapat timbul kembali, atau muncul papilloma baru. Dengan kewaspadaan konstan, sistoskopi berkala diperlukan minimal 3 tahun. Tumor baru juga dapat dikontrol dengan cara transurethral, tapi bila muncul kembali, kemungkinan akan menjadi lebih invasive dan ganas. Sistektomi dan radioterapi harus dipertimbangkan kemudian.2
Secara umum, prognosis tumor buli bergantung pada derajat invasi dan diferensiasi. Pada tumor grade 1,2 stage 0,A, B1 hasil terbaik didapatkan dengan reseksi transurethral. Sistektomi dapat untuk mengatasi 15-25% tumor grade 3,4, stage B2, C dengan persentasi kematian saat operasi sebesar 5-15%. Radioterapi pada neoplasma ganas dapat mengontrol 15-20% neoplasma selama 5 tahun.2




BAB III
KAJIAN ISLAM
                Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab sebagaimana yang dikutip oleh Ade Hasman dalam bukunya Rahasia Kesehatan Rasulullah, ada dua istilah yang berkaitan dengan kesehatan yang sering digunakan dalam kitab suci, yaitu “sehat” dan “afiat”. Dalam kamus bahasa arab, kata afiat diartikan sebagai perlindungan Allah untuk Hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipu daya. Perlindungan itu tentu tidak dapat diperoleh secara sempurna. Kecuali bagi mereka yang mengindahkan petunjuk-petunjuk-Nya. 30
            Sehat menurut WHO (World Health Organization) adalah memperbaiki kondisi manusia baik jasmani, rohani ataupun akal, sosial dan bukan semata-mata memberantas penyakit. Dalam bahasa arab kata sehat diungkapkan dengan kata “as-sihhah” atau yang seakar dengan keadaan baik, bebas dari penyakit dan kekurangan serta dalam keadaan normal.31
            Islam sangat memperhatikan soal kesehatan dengan cara antara lain mengajak dan menganjurkan untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan yang telah dimiliki setiap orang. Anjuran menjaga kesehatan itu bisa dilakukan dengan tindakan preventif (pencegahan) dan represif (pelenyapan penyakit atau pengobatan). Secara preventif, perhatian Islam terhadap kesehatan ini bisa dilihat dari anjuran sungguh-sungguh terhadap pemeliharaan kebersihan.Rasulullah saw bersabda:32
وسلم عليو اللهصلى الله رسول قال:قال عنو اللهضي رعباس ابن عن
                                                         (والفراغالصحة:الناساكثيرمنفيهممغبوننعمتان)
Artinya: “Dari Ibnu „Abbās ra berkata bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:‟Banyak manusia merugi karena dua nikmat; kesehatan dan waktu luang”. (H.R. Bukhari).
Dalam keterangan hadits yang lain, Rasulullah saw bersabda:
نقمتك وفجأة عافيتكوتحوّل نعمتك زوال من بكاعوذإنّياللهم :وسلمعليواللهرسولكان
 مسلم رواه . سختك وجميع
Artinya: “Rasulullah Saw berdo‟a: Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari kehilangan nikmat karunia-Mu, dari perubahan kesehatan yang te-lah Engkau berikan, mendadaknya balasan-Mu, dan dari segala kemur-kaan-Mu". (HR. Muslim).
            Berdasarkan pemaparan hadits di atas, terdapat dua kenikmatan yang telah dikaruniakan Allah Swt kepada hamba-Nya dan sering dilupakan oleh manusia yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang. Sungguh sangat merugi seseorang hamba Allah Swt, ketika tidak mensyukuri atas apa yang telah Allah berikan kepadanya. Maka dari itu, sepatutnyalah kita bersyukur kepada Allah Swt, karena masih diberi nik-mat sehat dan nikmat waktu senggang. Dari hadits ini, kita dapat mengambil mau`idhah untuk senantiasa menjaga kesehatan kita, sehingga kita dapat melaksanakan perintah Allah dengan sebaik-baiknya dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah sesuai dengan ketentuan yang telah Allah tetapka dalam al-Qur‟an dan al-Hadits. Selain itu, kita juga dituntut untuk selalu memanfaatkan waktu luang dalam hal kebaikan. Salah satunya dengan selalu berdzikir kepada Allah dan selalu ber-istighfar (mohon ampunan) kepada-Nya.30
            Pada dasarnya semua penyakit berasal dari Allah, maka yang dapat menyembuhkan juga Allah semata. Akan tetapi untuk mencapai kesembuhan tersebut tentunya dengan usaha yang maksimal. Sesungguhnya Allah mendatangkan penyakit, maka bersamaan dengan itu Allah juga mendatangkan obat.  Hal ini sesuai dengan :33
شِفَاءً لَهُ أَنْزَلَ إِلَّا دَاءً اللهُ أَنْزَلَ مَا
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).
Imam Muslim ‘merekam’ sebuah hadits dari Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah , bahwasannya beliau bersabda,
نِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ رَأَ بِإِذْبَلِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءُ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ
 “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat itu tepat untuk suatu penyakit, penyakit itu akan sembuh dengan seizin Allah ‘Azza wa Jalla.”
Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menyediakan obat yang lebih baik dari itu. Semua orang dapat memperolehnya jika ia yakin dengan sepenuhnya. Inilah yang disebut dengan “berobat dengan wahyu.” Allah lah yang telah menciptakan penyakit, maka tentu Dia lebih tahu apa penawar dan obatnya.33




















BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Karsinoma buli/kandung kemih merupakan suatu penyakit keganasan yang mana sel-sel yang melapisi kandung kemih kehilangan kemampuan dalam mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel-selnya. Suatu pertumbuhan yang abnormal ini akan menghasilkan suatu kelompok sel-sel yang kemudian membentuk tumor. Gejala klinis yang dapat ditimbulkan dari suatu karsinoma buli antara lain: darah pada urin (hematuria makroskopis atau hematuria mikroskopis), nyeri saat proses mengeluarkan urin (disuria) , urgensi, frenkuensi, nyeri pada daerah pelvis atau pinggang, hematuria dapat menimbulkan retensi bekuan darah sehingga pasien datang dengan meminta pertolongan karena tidak dapat miksi. Dalam pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan AFP ataupun dalam pemeriksaan penunjang radiologi seperti X-ray, CT-Scan, MRI, PET/CT dan USG dengan hasil radiologi yang bervariasi. Penanganan dari karsinoma buli tergantung dari stadiumnya.

2 comments:

  1. assalamualaikum, mas boleh minta soft filenya gak??

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum kak. Bisa mnt soft filenya?? �� syukron kak.

    ReplyDelete

Alat Tempur Anastesi

             Inilah Beberapa alat-alat dan obat-obatan yang digunakan di bidang anastesi.  1. Cairan   Kristaloid Koloid ...